1. Home
  2. »
  3. Publikasi
  4. »
  5. PT WBPU Bersama YKAN dan BRIN Gelar Kegiatan Pelatihan Pendataan Keanekaragaman Hayati di Area Konsesi…

PT WBPU Bersama YKAN dan BRIN Gelar Kegiatan Pelatihan Pendataan Keanekaragaman Hayati di Area Konsesi Perusahaan

Dalam upaya meningkatkan konservasi keanekaragaman hayati di area konsesi hutan produksi, PT Wana Bakti Persada Utama (WBPU) bekerja sama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam pelatihan pemasangan kamera trap dan alat bioakustik. Pelatihan ini bertujuan untuk mendukung upaya pemantauan keanekaragaman hayati di wilayah konsesi PT WBPU yang berlokasi di Kalimantan Timur.

Pelatihan ini berlangsung selama empat hari, dimulai dari tanggal 24 Februari hingga 27 Februari 2025. Hari pertama diisi dengan sesi pemberian materi oleh YKAN dan BRIN kepada staf PT WBPU di kantor pusat perusahaan yang berada di Berau. Materi yang diberikan mencakup pentingnya pemantauan biodiversitas, teknik pemasangan kamera trap, serta penggunaan alat bioakustik dalam merekam aktivitas satwa liar di hutan.

Pada hari kedua, pelatihan berlanjut dengan diskusi teknis mengenai pemasangan alat-alat pemantauan tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan di kantor lapangan PT WBPU yang berada di Camp KM 72. Dalam diskusi ini, peserta mendapatkan wawasan lebih mendalam mengenai strategi pemasangan yang efektif, pemilihan lokasi yang tepat, serta cara menganalisis data yang diperoleh dari perangkat tersebut.

Hari ketiga dan keempat merupakan tahap praktik langsung di lapangan, di mana peserta mulai memasang camera trap dan alat bioakustik di beberapa titik strategis dalam area konsesi PT WBPU. Pemasangan ini bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai keberadaan serta aktivitas satwa liar, yang nantinya dapat digunakan untuk mendukung keputusan konservasi dan pengelolaan hutan produksi secara berkelanjutan.

Camera trap merupakan alat yang sangat efektif dalam mendokumentasikan keberadaan satwa liar tanpa mengganggu habitat alaminya. Dengan sensor gerak dan teknologi pencitraan yang canggih, kamera ini mampu merekam aktivitas hewan secara otomatis, baik siang maupun malam. Data yang diperoleh dari kamera trap dapat membantu dalam mengidentifikasi spesies yang ada serta memahami pola pergerakan mereka di dalam hutan.

Selain camera trap, alat bioakustik juga memainkan peran penting dalam pemantauan biodiversitas. Alat ini dapat merekam suara dari berbagai spesies satwa, termasuk burung, primata, dan serangga. Analisis suara yang dikumpulkan dari alat bioakustik memungkinkan para peneliti untuk mengidentifikasi spesies yang sulit diamati secara langsung, serta memahami pola komunikasi dan perilaku satwa di habitat alaminya.

Kerja sama antara PT WBPU, YKAN, dan BRIN dalam pelatihan ini merupakan langkah konkret dalam meningkatkan upaya konservasi di wilayah konsesi hutan produksi. Dengan adanya data yang akurat dan sistematis, perusahaan dapat mengembangkan strategi pengelolaan yang lebih baik dan berkelanjutan, sekaligus memastikan bahwa keberadaan satwa liar tetap terjaga.

Selain memberikan manfaat ekologis, pemasangan camera trap dan alat bioakustik juga dapat memberikan dampak positif dalam aspek sosial dan ekonomi. Data biodiversitas yang dikumpulkan dapat digunakan untuk mendukung sertifikasi hutan berkelanjutan, yang pada akhirnya meningkatkan nilai ekonomi hasil hutan produksi. Selain itu, keberadaan satwa liar yang terjaga juga dapat mendukung potensi ekowisata yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Pelatihan ini juga menjadi sarana bagi staf PT WBPU untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam bidang pemantauan keanekaragaman hayati. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai teknik dan metodologi pemantauan, mereka dapat berkontribusi lebih maksimal dalam menjaga kelestarian ekosistem hutan produksi yang dikelola perusahaan.

Di sisi lain, hasil dari pemantauan ini juga dapat menjadi referensi bagi pemerintah dan lembaga konservasi dalam menyusun kebijakan yang lebih efektif dalam pengelolaan hutan produksi. Data yang terkumpul dapat digunakan untuk memahami dampak kegiatan kehutanan terhadap biodiversitas dan mengembangkan langkah-langkah mitigasi yang tepat.

Keberhasilan pemasangan camera trap dan alat bioakustik di area konsesi PT WBPU diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan hutan produksi lainnya dalam menerapkan praktik pengelolaan hutan yang lebih bertanggung jawab. Langkah ini juga sejalan dengan komitmen global dalam menjaga keberlanjutan ekosistem hutan tropis yang kaya akan biodiversitas.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya konservasi, diharapkan perusahaan kehutanan dan pemangku kepentingan lainnya dapat terus berkolaborasi dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan. Penerapan teknologi seperti kamera trap dan bioakustik menjadi solusi inovatif dalam memahami dan menjaga keberlanjutan sumber daya alam yang ada.

Melalui pelatihan ini, PT WBPU tidak hanya menunjukkan komitmennya dalam menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam mendukung penelitian dan pemantauan lingkungan. Sinergi antara perusahaan, lembaga konservasi, dan pemerintah sangat diperlukan untuk mencapai tujuan konservasi yang lebih luas.

Pada akhirnya, pemasangan kamera trap dan alat bioakustik di area konsesi hutan produksi bukan hanya menjadi langkah penting dalam pelestarian satwa liar, tetapi juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam pengelolaan hutan yang bertanggung jawab. Langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi ekosistem, masyarakat, dan keberlanjutan industri kehutanan di masa depan.

Share :

Related Post

Jejak Satwa Langka di Area Konsesi Perusahaan dan Komitmen PT Wana Bakti Persada Utama dalam Menjaga Keanekaragaman Hayati

Jejak Satwa Langka di Area Konsesi Perusahaan

Di tengah tantangan konservasi di hutan tropis Kalimantan, kabar menggembirakan datang dari

PT WBPU Bersama YKAN dan BRIN Gelar Kegiatan Pelatihan Pendataan Keanekaragaman Hayati di Area Konsesi Perusahaan

PT WBPU Bersama YKAN dan BRIN Gelar

Dalam upaya meningkatkan konservasi keanekaragaman hayati di area konsesi hutan produksi, PT

Petani Kakao Hulu Sungai Kelay Belajar di Kampung Suaran, Sebuah Langkah Menuju Produktivitas Lebih Baik

Petani Kakao Hulu Sungai Kelay Belajar di

Pada tanggal 5 November 2024, suasana di Kampung Suaran, Kabupaten Berau, tampak