Hutan merupakan salah satu ekosistem yang paling berharga di muka bumi ini. Di dalamnya terdapat kehidupan yang sangat beragam, termasuk avifauna atau burung-burung yang memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan alam. Keanekaragaman avifauna tidak hanya memberikan pesona keindahan alam, tetapi juga memiliki manfaat yang sangat besar bagi lingkungan dan manusia.
PT Wana Bakti Persada Utama (WBPU) pada September 2023, melakukan pembaharuan data invetarisasi terkait keanekaragaman hayati di wilayah konsesi perusahaan yang terletak di Bentang Alam Wehea Kelay, dan salah satu yang juga turut diteliti ialah jumlah satwa avifauna atau burung. PT WBPU dalam kegiatan inventarisasi ini bekerjasama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bidang Ekologi Satwa Liar.
Dalam pengamatan menggunakan pendekatan jalur transect (lurus) sepanjang 20 Km yang dilakukan oleh PT WPBU bersama dengan BRIN ini didapatkan sekitar 300 jenis burung yang berada di kawasan konsesi PT WBPU.
Peneliti Bidang Ekologi Satwa Liar Pusat Riset Zoologi Terapan BRIN, Muklisi yang bertugas sebagai peneliti avifauna di kegiatan inventarisasi ini menjelaskan bahwa keanekaragaman avifauna dapat menjadi indikator kesehatan lingkungan. Perubahan dalam populasi burung dapat mengisyaratkan adanya perubahan yang lebih luas dalam ekosistem hutan.
“Dalam kegiatan pembaharuan data inventarisasi keanekaragaman hayati di wilayah konsesi PT WBPU ini terdapat sekitar 70% jenis burung Enggang/Rangkong yang terdapat di wilayah Sunda Besar (Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi) dapat ditemui di kawasan Konsesi PT WBPU. Selain itu juga terdapat jenis burung lainnya seperti burung Pita/Paok (Hydrornis guajanus), burung Kuau (Argusianus Argus), dan masih banyak jenis lainnya. Hal ini tentu bisa menjadi data pendukung untuk PT WBPU dalam melakukan pengelolaan hutan Lestari di wilayah konsesi milik mereka,” jelas Muklisi.
Selain menjadi indikator kesehatan lingkungan keanekaragam satwa avifauna/burung memainkan peranan penting lain diantaranya dalam penyerbukan tanaman dan penyebaran benih. Beberapa spesies burung, seperti kolibri dan burung madu, membantu dalam penyerbukan bunga-bunga yang menghasilkan buah dan biji. Sementara itu, burung-burung pengicau membantu menyebarkan benih tanaman di sekitar hutan ketika mereka memakan buah-buahan.
Kemudian sebagian besar burung pemakan serangga membantu mengontrol populasi hama yang dapat merugikan tanaman dan hutan. Mereka menjadi predator alami bagi serangga-serangga yang dapat merusak tumbuhan. Dengan demikian, keberadaan burung-burung tersebut membantu menjaga keseimbangan ekosistem hutan.
Selain itu keanekaragaman satwa avifauna/burung juga memberikan manfaat yaitu.
- Ekowisata: Keanekaragaman avifauna menjadi daya tarik utama dalam ekowisata. Banyak orang dari berbagai belahan dunia datang untuk mengamati burung-burung endemik atau langka di habitat alaminya. Ekowisata ini memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat dan memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian hutan.
- Pengembangan Obat-obatan: Banyak tanaman yang tergantung pada penyerbukan oleh burung-burung tertentu memiliki potensi dalam pengembangan obat-obatan. Oleh karena itu, dengan menjaga keanekaragaman avifauna, kita juga memelihara potensi obat-obatan alami yang berharga.
- Pendidikan dan Penelitian: Keanekaragaman avifauna juga menjadi sumber pengetahuan yang tak ternilai. Studi tentang perilaku, migrasi, dan ekologi burung memberikan wawasan baru tentang fungsi ekosistem hutan dan dapat membuka pintu untuk penelitian lebih lanjut dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
PT WBPU memahami pentingnya keanekaragaman avifauna dalam hutan serta manfaat yang dihasilkan dari keberadaannya, Dari hasil penelitian ini kita diingatkan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Upaya konservasi hutan dan upaya perlindungan terhadap avifauna tidak hanya untuk kepentingan kita hari ini, tetapi juga untuk generasi yang akan datang.