Sebagai perusahaan hutan produksi yang berkomitmen pada prinsip keberlanjutan, PT Wana Bakti Persada Utama (WBPU) menyadari bahwa praktik pengelolaan hutan harus terus diperbarui dan disesuaikan dengan perkembangan teknologi serta regulasi yang lebih ramah lingkungan. Salah satu langkah signifikan yang PT WBPU ambil adalah melakukan penelitian terkait efektivitas metode Reduced Impact Logging – Carbon (RIL-C) yang telah diterapkan di area konsesi perusahaan. Untuk mendukung penelitian ini, PT WBPU menjalin kerjasama strategis dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Universitas Gadjah Mada (UGM), khususnya Fakultas Kehutanan UGM, yang memiliki kompetensi dalam penelitian ilmiah dan konservasi lingkungan. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PT WBPU dengan YKAN dan UGM, pada tanggal 12 September 2024.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dua metode penebangan, yaitu metode RIL-C dan metode konvensional yang selama ini digunakan. Sebagai sebuah perusahaan, PT WBPU sangat tertarik untuk memahami bagaimana kedua metode ini memengaruhi tiga aspek utama yakni, pembiayaan operasional, tingkat produktivitas, dan tingkat keramahan lingkungan. Melalui kajian ilmiah yang melibatkan para pakar dari Fakultas Kehutanan UGM dan lembaga konservasi seperti YKAN, perusahaan berharap dapat memperoleh data yang komprehensif tentang keunggulan serta tantangan dari masing-masing metode.
Dari segi pembiayaan, penelitian ini akan membantu PT WBPU menilai biaya operasional saat menerapkan metode RIL-C dibandingkan metode konvensional. Meskipun pada awalnya ada anggapan bahwa metode RIL-C memerlukan investasi awal yang lebih besar, PT WBPU tetap ingin mengetahui apakah dalam jangka panjang biaya tersebut dapat ditekan melalui efisiensi yang lebih tinggi atau pengurangan biaya pemulihan kerusakan ekosistem. Analisis dari UGM dan YKAN diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas terkait potensi penghematan yang dapat diperoleh dengan menggunakan metode RIL-C.
Selain itu, dari segi produktivitas, PT WBPU ingin memahami apakah penerapan RIL-C memengaruhi hasil produksi kayu dibandingkan dengan metode konvensional. Penilaian ini penting bagi perusahaan hutan produksi yang tetap harus menjaga keseimbangan antara produktivitas dan tanggung jawab lingkungan. Dengan adanya data yang akurat, PT WBPU dapat menilai apakah metode RIL-C mampu mempertahankan atau bahkan meningkatkan produktivitas tanpa mengorbankan aspek lingkungan.
Yang tidak kalah penting, penelitian ini juga untuk mengukur nilai keramahan lingkungan dari masing-masing metode. Metode RIL-C diklaim mampu mengurangi kerusakan pada ekosistem hutan dan pengurangan emisi karbon. Bekerjasama dengan lembaga konservasi seperti YKAN yang memiliki pengalaman luas dalam pemantauan lingkungan, perusahaan berharap dapat memvalidasi klaim ini dan memahami lebih jauh bagaimana penerapan metode RIL-C berdampak pada keanekaragaman hayati, kualitas tanah, serta kemampuan penyimpanan karbon di area konsesi milik PT WBPU.
Bagi PT WBPU, kolaborasi dengan UGM dan YKAN adalah kunci untuk memastikan bahwa hasil penelitian ini objektif dan kredibel. Dengan data yang dihasilkan nantinya, PT WBPU sebagai perusahaan hutan produksi dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait strategi pengelolaan hutan di masa depan. Pada akhirnya, harapan bahwa penerapan metode RIL-C tidak hanya mendukung komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan usaha dan kelestarian lingkungan, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional serta menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.