1. Home
  2. »
  3. Publikasi
  4. »
  5. PT WBPU Bersama YKAN Gelar Pelatihan Kelola Sosial dan Pengenalan SIGAP Untuk Staf Operasional Lapangan

PT WBPU Bersama YKAN Gelar Pelatihan Kelola Sosial dan Pengenalan SIGAP Untuk Staf Operasional Lapangan

PT Wana Bakti Persada Utama (WBPU) bersama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), pada tanggal 6 sampai dengan 8 Oktober 2024 mengadakan pelatihan Kelola Sosial dan Pengenalan SIGAP untuk staf operasional lapangan. Pelatihan ini bertujuan agar staf dapat mengembangkan kemampuan komunikasi dan pemahaman yang lebih mendalam tentang kebutuhan, keinginan, dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat sekitar hutan.

Staf lapangan yang terlatih dalam pengelolaan sosial akan lebih mampu mencegah dan menyelesaikan konflik dengan masyarakat. Konflik sosial sering kali muncul akibat kurangnya komunikasi yang baik atau ketidakpahaman tentang hak-hak masyarakat adat terhadap lahan hutan. Dengan adanya pelatihan, staf dapat menjadi mediator yang baik, meminimalkan potensi konflik, serta menciptakan hubungan yang saling menguntungkan antara perusahaan dan masyarakat. Hal ini penting agar operasional perusahaan tidak terganggu dan masyarakat juga merasa dilibatkan dalam pengelolaan sumber daya hutan.

Selain itu, pelatihan pengelolaan sosial juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan staf PT WBPU dalam melakukan pendekatan partisipatif. Dalam konteks hutan produksi, masyarakat sekitar sering kali memiliki pengetahuan lokal yang sangat berharga mengenai ekosistem hutan. Dengan memahami cara berkolaborasi dengan masyarakat melalui dialog yang terbuka, staf lapangan dapat memperoleh masukan yang berguna dalam menjaga kelestarian hutan. Pendekatan ini tidak hanya mendukung keberlanjutan, tetapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.

Pelatihan ini juga dapat membantu staf lapangan dalam memahami regulasi dan kebijakan terkait hak masyarakat adat serta pengelolaan sumber daya alam. Pengetahuan ini penting agar perusahaan dapat menjalankan operasinya sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk memenuhi standar sertifikasi keberlanjutan yang ditetapkan oleh lembaga-lembaga internasional. Dengan demikian, pelatihan pengelolaan sosial berperan dalam memastikan kepatuhan perusahaan terhadap hukum dan standar etika.

Secara keseluruhan, pelatihan pengelolaan sosial bagi staf lapangan PTWBPU bukan hanya soal meningkatkan keterampilan personal, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan operasional perusahaan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Dengan staf lapangan yang paham dan terampil dalam mengelola hubungan sosial, perusahaan dapat terus beroperasi dengan lebih efektif, minim konflik, serta memberikan dampak positif bagi lingkungan dan komunitas.

Sedangkan untuk pengenalan metode SIGAP (Aksi Inspiratif Warga untuk Perubahan) yaitu pendekatan yang dirancang untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Dalam konteks perusahaan hutan produksi, pengenalan metode ini kepada staf sangat penting, karena SIGAP berfokus pada pemberdayaan warga lokal untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan terkait pengelolaan hutan. Dengan memahami metode SIGAP, staf perusahaan dapat mengarahkan masyarakat untuk menjadi mitra yang proaktif dalam menjaga kelestarian hutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka.

Melalui pelatihan SIGAP, staf PT WBPU dapat lebih efektif dalam memfasilitasi dialog dan kolaborasi dengan masyarakat sekitar hutan. SIGAP menekankan pentingnya pendekatan partisipatif, di mana warga lokal dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi proyek-proyek yang berkaitan dengan pengelolaan hutan. Hal ini bukan hanya membantu mengurangi konflik sosial, tetapi juga membangun rasa kepemilikan bersama atas keberhasilan program konservasi hutan dan pengelolaan sumber daya alam.

Pengenalan metode SIGAP juga membantu perusahaan dalam mencapai tujuan keberlanjutan. Dengan adanya keterlibatan masyarakat yang lebih besar dalam menjaga kelestarian hutan, perusahaan hutan produksi dapat mengurangi risiko degradasi lingkungan dan memastikan keberlanjutan jangka panjang operasional mereka. Selain itu, dengan menggunakan metode SIGAP, perusahaan dapat memperkuat citra positif di mata publik, menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat lokal dan kelestarian lingkungan.

Share :

Related Post

PT WBPU Bersama YKAN Gelar Pelatihan Kelola Sosial dan Pengenalan SIGAP Untuk Staf Operasional Lapangan

PT WBPU Bersama YKAN Gelar Pelatihan Kelola

PT Wana Bakti Persada Utama (WBPU) bersama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara

PT WBPU Gelar Acara Syukuran Pembukaan Area RKT 2024 bersama Masyarakat Adat di Kampung Long Pelay

PT WBPU Gelar Acara Syukuran Pembukaan Area

PT Wana Bakti Persada Utama (WBPU) menggelar acara syukuran pada tanggal 14

PT WBPU Bekerjasama dengan YKAN dan UGM Terkait Penelitian Efektifitas Penerapan Metode RIL-C di Area Konsesi Perusahaan

PT WBPU Bekerjasama dengan YKAN dan UGM

Sebagai perusahaan hutan produksi yang berkomitmen pada prinsip keberlanjutan, PT Wana Bakti